Sahabat Rakyat Indonesia_ Memegang
peranan yang cukup penting dalam menentukan eksistensi jati diri suatu
undang-undang/peraturan perundang-undangan hukum nasional.
Peraturan
perundang-undangan ditaati secara spontan, bukan dengan paksaan. Suatu
peraturan perundang-undangan harus mempunyai dasar berlaku yang baik.
Biasanya
ada tiga dasar agar suatu peraturan perundangundangan mempunyai kekuatan
berlaku yang baik, yaitu mempunyai dasar yuridis, sosiologis, serta filosofis.
Van
der Vlies dan Prof. Hamid S. Attamimi berpendapat bahwa pembentukan peraturan
perundang-undangan yang baik meliputi asas-asas formal dan material. UU No. 10
tahun 2004 menetapkan asas formal pembentukan peraturan perundangan meliputi:
2)
kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat,
3)
kesesuaian antara jenis dan materi muatan,
4)
dapat dilaksanakan,
5)
kedayagunaan dan kehasilgunaan,
6)
kejelasan rumusan, dan
7)
keterbukaan.
Sementara, asas
material pembentukan peraturan perundangan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 6
UU No. 10 tahun 2004 adalah
1)
pengayoman,
2)
kemanusiaan,
3)
kebangsaan,
4)
kekeluargaan,
5)
kenusantaraan,
6)
bhinneka tunggal ika,
7)
keadilan,
8)kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan,
9)
ketertiban dan kepastian hukum, dan atau
10)
keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.
0 Response to "PROSES PEMBUATAN UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN "
Posting Komentar