Artinya, bagi siapa
saja yang selalu menjalankan Samadhi yang tiada henti, maka apabila dilakukan
oleh manusia jahat, akan hilang sifat jahatnya dan akan berubah menjadi orang
baik. Orang yang sedang sakit, akan hilang sakitnya.
Orang angkara murka,
orang kejam, akan menjadi orang yang sabar, menerima apa adanya, dan jadi orang
yang penyayang. Jika dilakukan oleh pembohong, akan berubah menjadi orang
jujur, Bodo akan menjadi pinter, dan sebagainya.
Bisa juga untuk
menghilangkan, segala macam bencana dan segala rencana jahat, bahaya dan
halangan apapun, yang tumbuh dari kegelapan jiwa diri pribadi, semuanya akan
hilang musnah “Lebur dening pangastuti” karena menjalankan ulah Samadhi.
Demikian juga bisa
membentengi diri dari serangan bahaya yang berasal dari perbuatan orang lain,
dan juga makhluk lainnya, baik yang berupa hewan yang jahat atau juga makhluk
halus yang jahat, akan musnah terbakar dari kewibawaan ahli Samadhi.
Harapan penyunting,
bahwa akan lebih sempurna apabila menjalankan ajaran kebaikan dari teori yang
di dapat dari luar diri apabila diimbangi dengan keadaan sucinya hati karena
ulah Samadhi, yang dilakukan dengan olah rasa, tafakur dan Samadhi apabila
melakukan ajaran kebaikan, akan semakin sempurna dan tidak kaku.
Karena bukan hanya
berdasar teori dalam Ilmu Syariat saja, tapi juga dengan olah rasa sehingga
kebenaran mutlak akan menjadi pedoman dalam segala tindak perbuatan dirinya.
Mantap..terimakasih telah berbagi ilmu.
BalasHapus