Assalamualaikum
wr.wb.....
Sahabat
Rakyat Indonesia_ kali ini Menceritakan Kisah seorang pemuda jawa hijrah dan belajar di
tempat seorang kakak di suatu daerah di sumatera.
Simak yuk:
Bulan
mei 2016 pemuda itu sampai di tempat kakaknya bersama ayahnya, tapi selang 2
minggu ayahnya pulang dulu karena keperluan penting di rumah.
pemuda itu tinggal dan belajar pengalaman tentang segala ilmu bersama kakaknya, yang sudah berkeluarga, keluarga kecil nan bahagia, keluarga sederhana, meski kecil dan sederhana mereka nan bahagia nan kecukupan tanpa ada kekurangan apapun.amin
pemuda itu tinggal dan belajar pengalaman tentang segala ilmu bersama kakaknya, yang sudah berkeluarga, keluarga kecil nan bahagia, keluarga sederhana, meski kecil dan sederhana mereka nan bahagia nan kecukupan tanpa ada kekurangan apapun.amin
Kakak
yang begitu sabar mendidik dan mengayomi adiknya, kakak yang tugasnya mendidik
anak didik / Guru di suatu tempat terpencil, dan asing.
Tapi
dengan ketlitian. Kecermatan dan kecerdasan kakak itu menjadi seseorang yang
terpenting di dinas di wilayah jambi dan selalu berprestasi dalam perlombaan
web dan lain-lain dalam pendidikan dan lain-lain.
Kakak
itu pun di dampingi seorang istri yang cantik, pengertian, rajin beribadah,
dewasa yang selalu sabar dalam suatu tindakan di keluarga kecilnya, dan
pastinya sangat baik dan pengertian sama pemuda / adiknya itu, mereka pun di
anugrahi seorang anak yang cantik dan cerdas pula, sungguh lengkap kebahagiaan
mereka.amin
Sebuah keluarga yang saling melengkapi kekurangan pasangan masing-masing dan hidup di lingkungan penuh dengan ketenangan, lingkungan yang mayoritas agama muslim, lingkungan yang sangat menjunjung tinggi apa arti saling menghormati dan saling gotong royong.
Di
situlah kebahagiaan akan muncul dengan sendirinya, karena kemegahan dan
kekayaan materi tak akan menjamin seseorang itu bahagia bila tak di dasari
dengan adanya kesadaran diri akan saling melengkapi.
Eits......kok jadi
cerita begini, okelah kita menjuru ke pokok pembahasan pemuda itu ya sobat.
Seorang
pemuda, sebut saja tayik, dia adalah pemuda yang asli pribumi jawa di suatu
kota di jawa timur / bumi angling dharma / bojonegoro.
Dia
seorang pemuda yang tak banyak bicara bila tak ada sesuatu yang di bahas
menurut dia penting, karena mayoritas yang banyak bicara ada suatu kesalahan
meski tak di sadari oleh kita.
Langsung ke pokok pembahasan ke bulan puasa y sobat nanti kalau semua kasihan yang baca.hehe...
Awal cerita pada kedatangan di bulan ramadhan bulan yang penuh berkah pemuda itu melaksanakan kewajiban dia sebagai mana kewajiban umat muslim untuk puasa dan shalat dll.
Awal cerita pada kedatangan di bulan ramadhan bulan yang penuh berkah pemuda itu melaksanakan kewajiban dia sebagai mana kewajiban umat muslim untuk puasa dan shalat dll.
Pada
waktu ketika pemuda itu shalat di suatu masjid yang ada di rimbo bujang di
pulau sumatera, pemuda itu tak menyangka dan tak menduga akan melihat seorang
kaum hawa yang sering shalat bersama ibu, adik dan kakeknya.
Awalnya
pemuda itu iseng dan bilang sama sahabat dia, kalau wanita itu adalah idaman
dia, wanita yang rajn beribadah dan beribadah pun selalu bersama ibunya.
Sungguh
sangat banyak cowok yang mengidamkan sosok wanita separti itu, wanita yang
cantik dan wanita yang rajin beribadah bersama ibunya.
Di
jaman sekarang bisa di hitung dengan jari sosok wanita seperti itu, pastinya
para pembaca yang baik sering menemukan wanita yang sana sini main dan sana
sini selfi dan di edarkan di sosmed / sosial media bukan?
Yang
selalu memamerkan postur tubuhnya tanpa berpikir bahwa sosmed adalah sarangnya
kejahatan dan sarangnya penyakit penyebar virus ngeres bin nafsu.hehe..
Di
suatu hari, pemuda itu tak banyak tindak hanya melihat dan membatin dalam do’a
semoga di jodohkan sama wanita seperti itu, yang kemudian hari akan selalu
beribah bersama keluarga kecilnya kelak tuk mendapatkan ridho surga Allah
Swt.amin
Para
sahabat yang baik, menurut anda apa yang mesti pemuda itu lakukan ?
silahkan
coment dan kritikannya y sobat, sambil kita belajar akan pentingnya mempunyai
keluarga yang ahli ibadah kelak bila suda berkeluarga.
Akhir
cerita, wassalamualaikum wr.wb
0 Response to " KISAH NYATA PERJALANAN PEMUDA JAWA MENCARI AJINING DIRI DI LUAR PULAU SUMATERA"
Posting Komentar