Assalamualaikum
wr.wb
Sahabat
Rakyat Indonesia_ segala puji marilah kita panjatkan hanya kepada Allah Swt dan
shalawat serta salam kita panjatkan atas kanjeng nabi muhhamad Saw utusan Allah
Swt.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
Bismillahirrahmanirrahim……
Dgn
menyebut nama Allah Yg Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Di
salah satu sudut Masjid Nabawi terdapat satu ruang yang kini digunakan sebagai
ruang khadimat.
Dahulu
di tempat itulah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalaam senantiasa berkumpul
bermusyawarah bersama para Shahabatnya radhiallaahu 'anhum.
Di
sana Beliau SAW memberi taushiyyah, bermudzakarah, dan ta'lim.Suatu ketika,
saat Rasulullah SAW memberikan taushiyyahnya, tiba-tiba Beliau SAW berucap,"Sebentar
lagi akan datang seorang pemuda ahli surga."
Para
Shahabat r.hum pun saling bertatapan, di sana ada Abu Bakar Ash
Shiddiqradhiallaahu 'anhu, Utsman bin Affanradhiallaahu 'anhu, Umar bin
Khattabradhiallaahu 'anhu, dan beberapa Shahabat lainnya.
Tak
lama kemudian, datanglah seorang pemuda yang sederhana.Pakaiannya sederhana,
penampilannya sederhana, wajahnya masih basah dengan air wudhu.Di tangan
kirinya menenteng sandalnya yang sederhana pula.
Di kesempatan lain, ketika Rasulullah SAW
berkumpul dengan para Shahabatnya, Beliau SAW pun berucap,"Sebentar lagi
kalian akan melihat seorang pemuda ahli surga."
Dan
pemuda sederhana itu datang lagi, dengan keadaan yang masih tetap sama,
sederhana.Para Shahabat yang berkumpul pun terheran-heran, siapa dengan pemuda
sederhana itu?
Bahkan hingga ketiga kalinya Rasulullah SAW
mengatakan hal yang serupa.Bahwa pemuda sederhana itu adalah seorang ahli
surga.Seorang Shahabat, Mu'adz bin Jabbalradhiallaahu 'anhupun merasa
penasaran.Amalan apa yang dimilikinya sampai-sampai Rasul menyebutnya pemuda
ahli surga?
Maka Mu'adzradhiallaahu'anhu berusaha mencari
tahu. Ia berdalih sedang berselisih dengan ayahnya dan meminta izin untuk
menginap beberapa malam di kediaman si pemuda tersebut. Si pemuda pun
mengizinkan. Dan mulai saat itu Mu'adz mengamati setiap amalan pemuda tersebut.
Malam
pertama, ketika Mu'adz bangun untuk tahajud, pemuda tersebut masih terlelap
hingga datang waktu shubuh.Ba'da shubuh, mereka bertilawah. Diamatinya bacaan
pemuda tersebut yang masih terbata-bata, dan tidak begitu fasih.Ketika masuk
waktu dhuha, Mu'adz bergegas menunaikan shalat dhuha, sementara pemuda itu
tidak.
Keesokkannya, Mu'adz kembali mengamati amalan
pemuda tersebut.Malam tanpa tahajjud, bacaan tilawah terbata-bata dan tidak
begitu fasih, serta di pagi harinya tidak shalat dhuha.
Begitu
pun di hari ketiga, amalan pemuda itu masih tetap sama.Bahkan di hari itu
Mu'adz shaum sunnah, sedangkan pemuda itu tidak shaum sunnah.
Mu'adz
pun semakin heran dengan ucapan Rasulullah SAW.Tidak ada yang istimewa dari
amalan pemuda itu,tetapi Beliau SAW menyebutnya sebagai pemuda ahli surga.Hingga
Mu'adz pun langsung mengungkapkan keheranannya pada pemuda itu.
"Wahai
Saudaraku, sesungguhnya Rasulullah SAW menyebut-nyebut engkau sebagai pemuda
ahli surga.Tetapi setelah aku amati, tidak ada amalan istimewa yang engkau
amalkan.Engkau tidak tahajjud, bacaanmu pun tidak begitu fasih, pagi hari pun
kau lalui tanpa shalat dhuha, bahkan shaum sunnah pun tidak.
Lalu
amal apa yang engkau miliki sehingga Rasul SAW menyebutmu sebagai ahli
surga?"
"Saudaraku,
aku memang belum mampu tahajjud.Bacaanku pun tidak fasih. Aku juga belum mampu
shalat dhuha.Dan aku pun belum mampu untuk shaum sunnah.Tetapi ketahuilah,
sudah beberapa minggu ini aku berusaha untuk menjaga tiga amalan yang baru
mampu aku amalkan."
"Pertama, aku berusaha untuk tidak
menyakiti orang lain.Sekecil apapun, aku berusaha untuk tidak menyinggung perasaan
orang lain.Baik itu kepada ibu bapakku, istri dan anak-anakku, kerabatku,
tetanggaku, dan semua orang yang hidup di sekelilingku.Aku tak ingin mereka
tersakiti atau bahkan tersinggung oleh ucapan dan perbuatanku."
"Subhanallah...kemudian apa?"
"Yang
kedua, aku berusaha untuk tidak marah dan memaafkan.Karena yang aku tahu bahwa
Rasullullah tidak suka marah dan mudah memaafkan."
"Subhanallah...lalu
kemudian?"
"Dan yang terakhir, aku berusaha untuk
menjaga tali shilaturrahim.Menjalin hubungan baik dengan siapapun.Dan
menyambungkan kembali tali shilaturrahim yang terputus."
"Demi
Allah...engkau benar-benar ahli surga.Ketiga amalan yang engkau sebut itulah
amalan yang paling sulit aku amalkan."
Wallahu a'lam bi shawwab.
Semoga kita bisa
mengambil hikmahnya.
0 Response to "JENIS AMALAN PEMUDA AHLI SYURGA"
Posting Komentar