Penyakit
ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori atau karbohidrat
dan protein dengan kebutuhan energi, sehingga menyebabkan terjadinya defisiensi
atau defisit energi dan protein.
Pada
umumnya penyakit ini terjadi pada anak balita, karena pada umur tersebut anak
mengalami pertumbuhan yang pesat. Apabila konsumsi makanan tidak seimbang
dengan kebutuhan kalori, maka akan terjadi defisiensi tersebut (kurang kalori
dan protein).
Penyakit ini dibagi
dalam tingkat-tingkat, yakni:
1.
KKP
ringan, kalau berat badan anak mencapai antara 84%- 95% dari berat badan
menurut standar Harvard.
2.
KKP
sedang, kalau berat badan anak hanya mencapai 84%- 60% dari berat badan menurut
standar Harvard.
3.
KKP
berat (gizi buruk), kalau berat badan anak kurang dari 60% dari berat badan
menurut standar Harvard.
Beberapa
ahli hanya membedakan adanya dua macam KKP saja, yakni: KKP ringan atau gizi
kurang dan KKP berat (gizi buruk) atau lebih sering disebut marasmus
(kwashiorkor).
Anak
atau penderita marasmus ini tampak sangat kurus, berat badan kurang dari 60%
dari berat badan ideal menurut umur, muka berkerut seperti orang tua, apatis
terhadap sekitarnya, rambut kepala halus, jarang, dan berwarna kemerahan.
Penyakit
KKP pada orang dewasa memberikan tanda-tanda klinis sebagai berikut:
Pembengkakan jaringan (oedema) atau honger oedema (HO) atau juga disebut
penyakit kurang makan, kelaparan atau busung lapar. Oedema pada penderita
biasanya tampak pada daerah kaki.
0 Response to "Jenis Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KkP) "
Posting Komentar