Perjalanan Arema di
Galatama
Di
awal keikut sertaan di Kompetisi Galatama Ovan Tobing dan Lucky Acub Zaenal
mulai bekerja keras mengurus segala tetek-bengek mulai pemain, tempat
penampungan (mess pemain), lapangan sampai kostum mulai
diplaning.Bahkan,gerilya mencari pemain yang dilakukan Ovan satu bulan sebelum
Arema resmi didirikan.
Pemain-pemain
seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin
(Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera(Mitra), sampai
kiper Dony Latuperisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus
suap, direkrut. Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe, juga bergabung.
Hanya
saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain. Beruntung, Lanud Bandar
Udara Abdul Rachman Saleh mau membantu dan menyediakan barak prajurit Pas Khas
untuk tempat penampungan pemain. Selain barak, lapangan Pagas Abd Saleh, juga
dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto dkk ditampung di barak. “TNI AU
memberikan andil yang besar pada Arema,” papar Ovan.
Sempat ada kendala, yakni masalah dana –masalah utama yang kelak terus membelit Arema. “Kalau memang tidak ada alternatif lain, ya papimu Luk yang harus mendanai,” jelas Ovan saat mengantarnya ke Bandara Juanda. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.
Prestasi
klub Arema bisa dibilang seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni
papan bawah klasemen, hampir setiap musim kompetisi Galatama Arema F.C.
tak
pernah konstan di jajaran papan atas klasemen, namun demikian pada tahun 1992
Arema berhasil menjadi juara Galatama. Dengan modal pemain-pemain handal
seperti Aji Santoso, Mecky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi dan eks pelatih PSSI M
Basri, Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi
elit di Indonesia.
Perjalanan Arema di
Ligina
Sejak
mengikuti Liga Indonesia, Arema F.C. tercatat sudah 7 kali masuk putaran kedua.
Sekali ke babak 12 besar (1996/97) dan enam kali masuk 8 besar( 1999/00, 2001,
2002, 2005, 2006,& 2007). Walaupun berprestasi lumayan, tapi Arema tidak
pernah lepas dari masalah dana.
Hampir
setiap musim kompetisi masalah dana ini selalu menghantui sehingga tak heran
hampir setiap musim manajemen klub selalu berganti. Pada tahun 2003, Arema
mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim.
Hal
tersebut yang kemudian membuat Arema FC diakuisisi kepemilikannya oleh PT
Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003 meskipun pada
akhirnya Arema terdegradasi ke Divisi I.
Sejak
kepemilikan Arema dipegang oleh PT Bentoel Internasional Tbk, prestasi Arema
semakin meningkat; 2004 juara Divisi I, 2005, dan 2006 juara Copa Indonesia,
2007 juara Piala Soeratin LRN U-18, Runner Up Piala Jatim Esia[1/6/2008]Pada
Final Melawan Persik Kediri dengan skor 2-1 di stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Pada tahun 2006 dan 2007 Arema dan Benny Dollo mendapatkan penghargaan dari
Tabloid Bola sebagai tim terbaik dan Pelatih terbaik.
Pada
tahun 2008 Arema berlaga di Super Liga Indonesia bersama 17 kontestan lain.
Pada kompetisi kali ini Arema bermaterikan pemain-pemain muda dan menjadi salah
satu kandidat yang difavoritkan akan menjuarai ISL 2008 untuk pertama kalinya.
Sumber:
https://ri4a.wordpress.com
0 Response to " PERJALANAN AREMA DI GALATAMA DAN LIGINA"
Posting Komentar