Hal
ini dapat dipahami karena jika diuraikan, maka tubuh manusia terdiri dari
berbagai alat-alat tubuh. Alat-alat tubuh yang memiliki peran dan fungsi yang
sejenis membentuk suatu sistem organ. Sebagai contoh:
jantung, cairan darah, dan pembuluh darah bersatu membentuk sistem peredaran
darah.
Berdasarkan
tingkatan organisasi penyusun tubuh kita, maka pada tingkat sistem organ muncul
cabang-cabang ilmu faal antara lain: endokrinologi, neurologi, digesti,
respirasi, sirkulasi, ekskresi, reproduksi.
Di
tingkat organ, muncul cabang-cabang ilmu faal antara lain: pulmonologi,
dermatologi, kardiologi, oftalmologi, osteologi, gastroenterologi. Alat-alat
tubuh jika diuraikan lagi tersusun atas jaringan dan selsel. Pada hakekatnya,
jika seluruh sel-sel penyusun tubuh dapat berfungsi secara normal atau dalam
kondisi homeostasis, maka tubuh akan menjadi sehat.
Homeostasis
W.B. Cannon (bangsa Amerika) menamakan kondisi tubuh yang seimbang, dan serasi
sebagai homeostasis. Kondisi tersebut pada hakekatnya merupakan perwujudan
kondisi lingkungan internal yang stabil, dinamis, serasi dan seimbang.
Oleh
karena itu, aktivitas kehidupan walaupun bervariasi mempunyai satu tujuan yaitu
menuju ke kondisi lingkungan internal yang konstan (steady internal state) atau
disebut homeostasis. Homeostasis merupakan perwujudan keseimbangan antara zat
yang masuk dengan zat yang dibutuhkan dan zat yang dibuang.
Untuk
mencapai kondisi homeostasis diperlukan mekanisme pengaturan (regulasi) dari
semua sistem dalam tubuh. Mekanisme regulasi meliputi feedback positif dan
negatif. Feedback positif jika umpan balik memacu, sebaliknya feedback negatif
jika umpan balik menghambat.
0 Response to "Tingkatan Organisasi Penyusun Tubuh"
Posting Komentar