Peran
ginjal sangat penting dalam menjaga suasana lingkungan internal agar tetap
sesuai untuk kelangsungan proses fisiologis di dalam sel atau yang disebut
homeostasis (W.B. Cannon). Pada tubuh manusia, sel-sel yang menyusun jaringan
berada dalam suatu lingkungan yang disebut lingkungan internal.
Claude
Bernard (bangsa Perancis) menamakan lingkungan internal tersebut dengan istilah
melieu interieur. Lingkungan internal tersebut tidak lain adalah ruang
antarsel. Ruang antarsel bukan merupakan suatu ruangan kosong, melainkan
ruangan yang dipenuhi dengan cairan, demikian juga ruang dalam sel
(sitoplasma).
Menurut
Ganong (1991), komposisi tubuh kita sebagian besar merupakan cairan yaitu
kurang lebih 60%. Cairan tubuh, berdasarkan keberadaannya (letak) dapat
dibedakan menjadi cairan ekstraseluler (CES) 20 %, dan intraseluler (CIS) 40%.
Cairan
ekstraseluler dapat dibedakan menjadi cairan interseluler (jaringan) 75%, dan
cairan plasma dan limfe 25%. Sebagai contoh, seseorang dengan berat badan 50
Kg, maka cairan tubuh total sekitar 30 L. 20 115 L CIS, 10 L CES, 7,5 cairan
jaringan dan 2,5 L cairan palsma dan limfe.
Elektrolit
adalah suatu zat yang larut atau terurai kedalam bentuk ion-ion dan selanjutnya
larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan
elektrik.
Elektrolit
bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit
umumnya berbentuk asam, basa atau garam.
Beberapa
gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya
pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa,
dan garam kuat.
0 Response to " Peran Ginjal Dalam Lingkungan Internal"
Posting Komentar