1) Chilopoda
Setiap
ruas tubuh memiliki sepasang kaki. Chilopoda merupakan hewan yang beracun yang
dapat mematikan mangsanya dengan racun yang dimiliki tersebut. Contohnya
Scolopendra subspinipes (lipan).
2) Diplopoda
Berbeda
dengan Chilopoda, kalau pada Diplopoda setiap ruas pada tubuhnya memiliki 2
pasang kaki. Termasuk detritivor, yaitu hewan pemakan sisa-sisa sampah.
Contohnya
adalah Julus teristris (luwing).
Apabila
hewan ini dalam keadaan bahaya atau merasa terganggu akan menggulung badannya
untuk mempertahankan diri.
3) Arachnoidea
Tubuh
Arachnoidea terdiri dari sefalotoraks (kepala dada menyatu) dan abdomen
(perut). Pada bagian dorsal tubuhnya memiliki perisai karapaks yang tersusun
atas zat kitin. Hewan ini memiliki 4 pasang kaki yang terdapat di dada yang dipergunakan
untuk berjalan.
Di
bagian kepala memiliki 2 pasang alat mulut, yaitu sepasang alat sengat
(chelicera) yang dipergunakan untuk melumpuhkan mangsa dan alat capit
(pedipalpus) yang dipergunakan untuk memegang mangsanya. Respirasi dengan
paruparu buku, pada bagian ventral tubuhnya terdapat lubang atau pori-pori yang
merupakan muara dari paru-paru buku.
Sistem
peredaran darah yang dimiliki adalah sistem peredaran darah terbuka karena
darah mengalir tanpa melewati pembuluh darah. Seperti halnya dengan Arthropoda
yang lain, Arachnoidea juga memiliki sistem saraf tangga tali. Alat ekskresi
yang dimiliki berupa badan malphigi. Khusus pada ordo
Arachnida,
pada daerah posterior terdapat dua lubang yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya jaring disebut sebagai spineret.
Klasifikasi
Arachnoidea:
a)
Scorpionida, contoh: kalajengking.
b)
Arachnida, contoh: labah-labah.
c)
Acarina, contoh: caplak, tungau.
4) Hexapoda (Insecta)
Insecta
merupakan kelompok hewan yang memiliki jumlah anggota paling banyak dan daerah
persebarannya sangatlah luas, hampir di semua tempat serangga bisa hidup atau
disebut juga memiliki sifat kosmopolit. Tubuh tersusun atas caput (kepala),
toraks (dada), dan abdomen (perut).
Perut
terdiri 11 segmen, pada segmen ke-9 dan 10 terdapat alat kelamin, yaitu
ovopositor yang dipergunakan untuk meletakkan telur.
Respirasi
dengan trakea, sistem trakea yang ada pada tubuhnya bermuara pada pori-pori
kecil yang ada di kanan kiri sistem tubuhnya atau disebut sebagai spirakel.
Sistem peredaran darah terbuka dan alat ekskresi berupa badan malphigi.
Contoh
hewan ini adalah belalang. Pada kepala belalang yang terdiri atas enam segmen
terdapat alat-alat sebagai berikut:
A)
Mata, pada belalang memiliki 2 macam mata, yaitu mata tunggal (oselus) dan mata
majemuk (facet).
b)
Antena, berguna sebagai alat indra pembau.
c)
Mulut, dipergunakan untuk makan.
Darah
belalang tidak berwarna merah karena dalam darahnya tidak mengandung
hemoglobin, namun darahnya berwarna hijau kebiruan karena dalam darahnya
mengandung hemosianin.
Oleh
karena itu, darah belalang tidak berfungsi untuk mengedarkan oksigen tapi untuk
mengedarkan sari-sari makanan. Oksigen dalam tubuhnya diedarkan oleh sistem
trakea.
Dalam
proses pertumbuhan menuju kedewasaannya, serangga mengalami proses perubahan
wujud dari telur sampai menjadi hewan dewasa atau disebut sebagai metamorfosis.
Metamorfosis
ada 2 macam, yaitu:
a)
Metamorfosis sempurna
Telur
.. larva (ulat) .. pupa (kepompong) .. imago (hewan dewasa).
Contoh
hewan yang mengalami metamorfosis sempurna antara lain lebah dan kupu-kupu.
b)
Metamorfosis tak sempurna
Telur
.. nimfa (hewan muda) .. imago (dewasa).
Contoh
hewan mengalami metamorfosis tidak sempurna antara lain belalang dan jangkrik.
0 Response to "Jenis dan Macam-Macam Myriapoda "
Posting Komentar