Arti dan Macam-Macam Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah sekumpulan alat-alat tubuh yang berfungsi menerima makanan, mencernanya menjadi nutrien, menyerap serta mengeluarkan sisa-sisa proses tersebut.

Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai dubur yang panjangnya mencapai kurang lebih 10 meter.

Mulut

Mulut atau tepatnya rongga mulut merupakan kesatuan alat-alat pencernaan yang bekerja bersama-sama dalam penerimaan, pengunyahan dan penelanan makanan.

Mengapa demikian?

Karena di rongga mulut terdapat alat-alat pencernaan seperti: gigi, lidah, bibir, pipi bagian dalam, dan langit-langit. Mulut merupakan tempat masuknya makanan dan air ke saluran pencernaan dan juga muara dari kelenjar ludah. Selain itu, di mulut terdapat lidah yang berfungsi merasakan lezatnya makanan.

Gigi (Dentes)

Gigi (geligi = jamak) merupakan alat pencernaan yang tersusun atas jaringan tulang yang sangat kuat dan tertanam pada gusi (ginggiva) dari tulang rahang atas dan bawah.

Mulut dengan adanya geligi berfungsi untuk mengunyah makanan secara mekanis sehingga menjadi butiran-butiran makanan yang lebih kecil, sehingga memudahkan bekerjanya enzim pencernaan.

Berdasarkan bentuk dan fungsinya gigi dapat dibedakan menjadi:

1. Gigi seri atau Incisivi (I) yang memiliki fungsi untuk menggigit dan memotong.
2. Gigi taring atau Caninus (C) yang memiliki fungsi untuk menyobek.
3. Gigi geraham dapat dibedakan menjadi gigi geraham kecil atau Premolar (P) dan gigi geraham besar atau Molar (M) yang memiliki fungsi mengunyah dan melumatkan makanan.

Lidah

Lidah (bahasa latin = lingua) tersusun atas kumpulan serabut otot lurik, yang diselaputi oleh selaput lendir dengan struktur berbeda-beda tergantung tempatnya. Pada permukaan lidah terdapat tonjolan-tonjolan kecil yang disebut papila lidah.


Beberapa bentuk papila lidah antara lain:

1. Filiformis merupakan penonjolan berbentuk seperti konus, sangat banyak dan terdapat pada seluruh permukaan lidah. Pada epitel papila jenis ini tidak mengandung puting kecap (perasa).

2.  Fungiformis merupakan penonjolan dengan tangkai kecil dan permukaan yang melebar berbentuk seperti jamur. Papila ini mengandung indera perasa pada permukaan samping atas dan terdapat di sela-sela antara papila filiformis.

3. Foliatum merupakan penonjolan yang sangat padat sepanjang pinggir samping belakang lidah. Papila ini mengandung puting perasa.

4.  Sirkum valatum merupakan papila yang sangat besar dengan permukaan menutupi papila lainnya. Pada bagian belakang lidah. Banyak kelenjar serosa (von Ebner) dan mukosa yang mengalirkan sekresinya ke dalam cekungan yang megelilingi papilla ini. Puting kecap banyak disisi papila ini.

Langit-langit mulut

Langit-langit (bahasa latin = palatum) terletak pada dinding atas (atap) rongga mulut. Langit-langit dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu langit-langit keras (palatum durum) yang membatasi rongga mulut dengan rongga hidung, dan langit-langit lunak (palatum mole) yang membatasi rongga mulut dengan faring.

Kelenjar ludah

Pada rongga mulut terdapat muara dari kelenjar-kelenjar ludah (glandula saliva) yang terdapat di sekitar mulut.

Kelenjar ludah berdasarkan letak dan ukurannya dapat dibedakan menjadi 3 pasang, yaitu dari ukuran yang terbesar ke yang terkecil adalah:

1.   Kelenjar parotid yang terletak di depan telinga dan muaranya pada sebelah atas gusi.
2.   Kelenjar mandibularis (submaksilaris) yang terletak di dekat mandibula (rahang bawah) dan muaranya di bawah lidah.
3.   Kelenjar sublingualis yang terletak di dasar mulut dan muaranya di bawah lidah.

Kelenjar ludah berperan menghasilkan air ludah. Air ludah tersusun atas cairan encer (serous) dan lendir. Air ludah mengandung enzim amilase atau disebut juga ptyalin. Amilase berperan mengubah pati (amilum) menjadi sakarida sederhana.


Pengaturan pengeluaran air ludah melibatkan 2 macam saraf yaitu:

1. Saraf parasimpatik merangsang pengeluaran air liur oleh kelenjar ludah.
2. Saraf simpatik menghambat pengeluaran air liur oleh kelenjar ludah.

Kelainan pada mulut dan gigi

1.   Sariawan adalah luka pada selaput lendir bibir atau gusi yang disebabkan kekurangan vitamin C. Selain itu, sariawan dapat pula disebabkan oleh perawatan gigi dan kebersihan mulut yang kurang seksama.
2.   Plak gigi yaitu kotoran yang menempel dan mengeras pada karena kotoran yang tidak dibersihkan. Plak gigi bisa menjadi tempat bagi bakteri patogen penyebab pneumonia.
3. Karies gigi ialah suatu keadaan gigi menjadi lembek dan kropos, sehingga gigi menjadi lebih mudah berlubang. 

0 Response to "Arti dan Macam-Macam Saluran Pencernaan "

Posting Komentar