Anggota
cacing ini semuanya bersifat parasit, baik pada hewan ternak ataupun pada
manusia. Tubuh cacing ini dibungkus oleh kutikula untuk mempertahankan diri.
Contoh
Trematoda antara lain:
1) Fasciola hepatica
(cacing hati pada ternak)
Cacing
ini memiliki panjang 2-6 cm. Habitatnya adalah di hati ternak. Sama dengan
Plathyhelminthes yang lain, cacing ini memiliki sel api atau flame cell sebagai
alat ekskresi, sistem saraf tangga tali serta memiliki alat pengisap atau
sucker yang terdapat pada bagian mulut serta pada bagian ventral atau perut.
Cacing ini bereproduksi secara generatif.
Satu
individu bisa menghasilkan 2000-4000 telur. Telur yang sudah dibuahi akan
melewati saluran empedu kemudian ke usus dan akan keluar bersama feses. Cacing
ini memiliki hospes sementara siput air dan hospes tetapnya adalah ternak.
Daur
hidup cacing ini dimulai dari telur yang berada dalam feses keluar ke
lingkungan. Telur itu akan menetas menjadi larva bersilia mirasidium dan masuk
ke dalam tubuh siput (sebagai inang antara), lalu
berkembang
menjadi sporosista, kemudian menjadi redia, lalu sekaria.
Serkaria
keluar dari tubuh siput, lalu menempel pada tanaman, kemudian berkembang
menjadi metaserkaria. Ketika tanaman dimakan ternak, metaserkaria akan menetas
di usus dan dewasa dalam organ hati.
2) Clonorchis sinensis
Clonorchis
sinensis merupakan cacing hati yang parasit pada hati manusia. Cacing ini
hospes antaranya adalah ikan air tawar. Daur hidup cacing ini dimulai dari
telur yang keluar bersama feses, kemudian menetas menjadi sporosista yang akan
berkembang menjadi redia. Redia akan berubah menjadi serkaria yang akan hidup
di dalam tubuh ikan air tawar.
Ketika
ikan air tawar yang terinfeksi larva cacing ini tidak dimasak secara sempurna
dan dimakan manusia, maka akan masuk menuju saluran pencernaan dan menuju saluran
empedu dan dewasa dalam organ hati. Cacing ini dapat merusak sel-sel hati dan
dapat menyebabkan kematian.
0 Response to "Arti dan Contoh Trematoda (cacing isap) "
Posting Komentar