Apakah
Anda sulit melihat objek tertentu dalam jarak yang jauh, padahal rekan lain
mudah melihatnya? Apakah timbul bayangan buram atau bahkan pusing saat melihat
objek tersebut? Jika Anda merasakannya juga, bisa jadi Anda menderita rabun
jauh (Myopia), apa saja tandanya?
Menurut
laporan American Optometric Association (AOA) ada sekitar 30 persen orang
dewasa dan anak-anak yang menderita rabun jauh di Amerika Serikat. Kemerosotan
penglihatan ini dapat berlangsung cepat atau lambat dan lebih sering diderita
oleh remaja.
Jika
Anda masih dapat melihat objek tertentu dalam jarak beberapa meter, ini berarti
rabun jauh yang Anda derita masih tergolong normal. Namun, rabun jauh Anda
dikatakan cukup parah jika hanya beberapa sentimeter saja jarak yang masih bisa
Anda lihat.
Rabun
jauh dapat dipastikan dengan melakukan pemeriksaan mata untuk menentukan jenis
pengobatan yang tepat. Misalnya, penggunaan kacamata atau lensa kontak masih
dapat digunakan untuk penderita rabun jauh ringan hingga sedang. Sedangkan bagi
mereka yang terlanjur mengalami rabun jauh yang parah bisa jadi perlu melakukan
operasi mata.
Sebelum
sampai tahap itu, ada baiknya untuk melihat gejala atau tanda rabun jauh.
Selain penglihatan kabur, seorang penderita rabun jauh bisa saja mengalami
sakit kepala. Hal ini terjadi karena kelelahan mata pada saat memfokuskan
pandangan terhadap objek tertentu.
Lalu,
siapa saja yang beresiko terkena rabun jauh? Adakah keluarga yang mengalami
rabun jauh, tentu tak heran jika ini juga menimpa Anda. Begitupula dengan
orang-orang yang bekerja didepan komputer, menatap layar monitor, ataupun
membaca seharian.
Karena
ini anak-anak juga berpotensi mengalaminya, Anda tentu perlu memerhatikan jika
sang anak harus menyipitkan mata sewaktu membaca atau melihat sesuatu, jika
dibiarkan saja kondisi ini dapat menyebabkan juling. Seorang anak bisa saja
mencari tempat duduk terdepan, baik itu saat menonton televisi ataupun
disekolah.
Tanda
lainnya adalah membaca buku terlalu dekat, mengedipkan mata secara berlebihan,
atau sering menggosok mata.
Kapan
pemeriksaan mata bagi anak dapat dilakukan? Pemeriksaan mata bagi anak-anak
dilakukan beberapa waktu setelah dilahirkan dan saat usia sekolah, ini
sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis anak. Untuk pemeriksaan rutin, ada
baiknya membawa serta kacamata atau lensa kontak untuk memastikan
keakuratannya.
Bagi
remaja atau orang dewasa pemeriksaan mata sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan
atau 1 tahun, khususnya jika Anda menggunakan kacamata atau lensa kontak.
Bagi
mereka yang berusia 40 hingga 55 tahun, ada baiknya memeriksakan mata setiap 2
atau 4 tahun. Bagi yang berusia 55 tahun hingga 65 tahun disarankan untuk
melakukannya setiap 1 atau 3 tahun. Semakin tua usianya, semakin sering
pemeriksaan mata dilakukan.
Dampak
buruk rabun jauh dapat dikurangi, jika Anda menyadari tanda-tandanya sejak
dini. Mata Anda adalah aset yang berharga bagi kehidupan!
0 Response to "Tanda-Tanda Rabun Jauh"
Posting Komentar