Sebagian
orang beranggapan bahwa kita dianjurkan untuk memperbanyak shalat tahajud di
malam Jumat karena malam ini memiliki keutamaan yang banyak.
Anggapan ini
adalah anggapan yang salah karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang
kita untuk mengkhususkan malam Jumat untuk ibadah.
1. Dari Abu Hurairah
radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا
تختصوا ليلة الجمعة بقيام من بين الليالي ولا تخصوا يوم الجمعة بصيام من بين الأيام
إلا أن يكون في صوم يصومه أحدكم
“Janganlah
kalian mengkhususkan malam Jumat untuk tahajud dan meninggalkannya di malam
yang lain. Jangan pula mengkhususkan siang harinya untuk berpuasa, kecuali
dalam rangkaian puasa kalian.” (H.r. Muslim)
2. Dari Muhammad bin
Sirrin; beliau mengatakan,
Dahulu,
Abu Darda’ menghidupkan malam Jumat dengan ibadah, dan beliau berpuasa di siang
harinya. Suatu ketika, datanglah Salman –dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
telah mempersaudarakan keduanya– kemudian beliau tidur di rumahnya.
Salman
pun memperhatikan Abu Darda’ dan tidak membiarkannya, sampai Abu Darda’ tidur
dan tidak berpuasa. Maka datanglah Abu Darda’ menemui Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam dan menceritakan perjumpaannya dengan Salman.
Kemudian,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Uwaimir (nama asli Abu
Darda’), Salman lebih tahu daripada kamu. Janganlah mengkhususkan malam Jumat
untuk shalat dan siang harinya untuk puasa.” (H.r. Abdurrazaq dalam
Al-Mushannaf).
0 Response to "Macam-Macam Larangan Bahwa Tidak boleh Mengkhususkan hari Jumat Untuk Shalat malam"
Posting Komentar